Investasi Properti dan Permasalahan Lahan Hidup Manusia
Investasi properti merupakan investasi yang bisa mendapatkan keuntungan besar dalam waktu yang singkat. Karena tidak butuh waktu puluhan tahun untuk mendapatkan keuntungan besar dari nilai jual properti. Keuntungan dari investasi properti bisa dialihkan dari hal lain seperti penyewaan atau lainnya.
Untuk itulah, banyak para pebisnis yang terjun ke dunia investasi properti. Tentu tujuannya tentu untuk perputaran uang agar uang tidak hanya tersimpan di dalam bank. Para pebisnis yang sudah cukup sukses membangun bisnis, beralih menjadi investor yang menginvestasikan uangnya ke dalam apartemen, perumahan, ruko, perkantoran dan ke yang lainnya.
Di Jakarta dan di kota-kota besar tidak lengkap bila tidak ada gedung-gedung megah dan tinggi. Tentu karena hasil kerja para investor yang memanfaatkan uangnya untuk investasi properti. Ini membuktikan bahwa investasi properti benar-benar akan mendapat keuntungan melimpah baik untuk investasi jangka pendek atau jangka panjang.
Bahkan di kota kecil, sampai ke desa, sudah banyak yang berinvestasi dalam properti. Mulai dari kios, ruko, perumahan, sampai mal-mal terbagun dimana-mana. Ini mendandakan bahwa investasi properti pun bisa dilakukan untuk kalangan biasa, bukan investor sejati, yang hanya mengandalkan modal dan keinginan.
Semua ini terjadi karena kebutuhan hidup manusia yang membutuhkan tempat tinggal, sarana untuk tempat rekreasi dan sebagainya. Orang hidup pasti membutuhkan tempat tinggal, mau atau tidak mau membeli rumah. Jelas, pasti akan membutuhkan rumah. Maka membangun perumahan merupakan peluang yang bagus dalam investasi properti.
Hukum Geograhi berlaku bahwa setiap wilayah memiliki batas wilayah. Bila memang batas wilayahnya hanya untuk 100 perumahan, maka tidak akan bisa membangun rumah lagi kecuali harus pembangunan bertingkat sebagai alternatif pembangunan rumah. Ini menandakan bahwa permasalahan investasi properti berkaitan dengan lahan hidup manusia. Tidak seperti investasi emas atau lainnya, yang tidak ada kaitannya dengan lahan hidup manusia.
Bagaimana bila suatu wilayah hanya digunakan untuk properti selain untuk tempat tinggal? Maka beban berat bertempat tinggal akan terasa pada orang yang membutuhkan tempat tinggal.
Bila terjadi kesulitan lahan untuk tempat tinggal, katakanlah di Jakarta yang sudah penuh dengan bangunan dan sedikit lahan, maka harga lahan untuk pembangunan rumah bisa mahal. Otomatis, harga rumah untuk keperluan hidup seseorang pun akan mahal juga.
Bila investor hanya memikirkan bagaimana investasi properti bisa menguntungkan (baca: bisnis properti) namun tidak memperhatikan dampak geografis, maka yang terjadi tentu akan mempersulit hidup banyak orang dalam mencari tempat tinggal. Bila terlalu banyak gedung-gedung yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan tempat tinggal, maka permasalahan tempat tinggal akan semakin besar.
Bila memang sudah penuh dengan tempat tinggal alias perumahan, maka permasalahan utama manusia sudah terpenuhi. Manusia hidup dengan tempat tinggalnya yang nyaman dan aman. Terpenting adalah penuh dengan perumahan bukan gedung-gedung yang tidak ada kaitannya dengan tempat tinggal. Hal yang wajar bila sudah penuh tempat tinggal dalam suatu wilayah namun sedikit gedung non hunian.
Fakta dari dunia investasi properti, harus dipahami betul agar tidak menimbulkan kerusakan atau kekurangan lahan hunian.
Di Jakarta dan di kota-kota besar tidak lengkap bila tidak ada gedung-gedung megah dan tinggi. Tentu karena hasil kerja para investor yang memanfaatkan uangnya untuk investasi properti. Ini membuktikan bahwa investasi properti benar-benar akan mendapat keuntungan melimpah baik untuk investasi jangka pendek atau jangka panjang.
Bahkan di kota kecil, sampai ke desa, sudah banyak yang berinvestasi dalam properti. Mulai dari kios, ruko, perumahan, sampai mal-mal terbagun dimana-mana. Ini mendandakan bahwa investasi properti pun bisa dilakukan untuk kalangan biasa, bukan investor sejati, yang hanya mengandalkan modal dan keinginan.
Semua ini terjadi karena kebutuhan hidup manusia yang membutuhkan tempat tinggal, sarana untuk tempat rekreasi dan sebagainya. Orang hidup pasti membutuhkan tempat tinggal, mau atau tidak mau membeli rumah. Jelas, pasti akan membutuhkan rumah. Maka membangun perumahan merupakan peluang yang bagus dalam investasi properti.
Permasalahan Lahan Hidup Manusia
Sebuah keluarga memiliki 10 kepala. 2 kepala yaitu orang tua sudah memiliki lahan tempat tinggal bahkan sudah berbentuk rumah untuk melindungi 8 kepala alias anak-anak. Bila delapan kepala sudah membangun rumah tangga sendiri, maka lahan yang dibutuhkan lebih dari yang dimiliki orang tua. Tentu akan membutuhkan 10 lahan untuk membangun perumahan.Hukum Geograhi berlaku bahwa setiap wilayah memiliki batas wilayah. Bila memang batas wilayahnya hanya untuk 100 perumahan, maka tidak akan bisa membangun rumah lagi kecuali harus pembangunan bertingkat sebagai alternatif pembangunan rumah. Ini menandakan bahwa permasalahan investasi properti berkaitan dengan lahan hidup manusia. Tidak seperti investasi emas atau lainnya, yang tidak ada kaitannya dengan lahan hidup manusia.
Bagaimana bila suatu wilayah hanya digunakan untuk properti selain untuk tempat tinggal? Maka beban berat bertempat tinggal akan terasa pada orang yang membutuhkan tempat tinggal.
Bila terjadi kesulitan lahan untuk tempat tinggal, katakanlah di Jakarta yang sudah penuh dengan bangunan dan sedikit lahan, maka harga lahan untuk pembangunan rumah bisa mahal. Otomatis, harga rumah untuk keperluan hidup seseorang pun akan mahal juga.
Bila investor hanya memikirkan bagaimana investasi properti bisa menguntungkan (baca: bisnis properti) namun tidak memperhatikan dampak geografis, maka yang terjadi tentu akan mempersulit hidup banyak orang dalam mencari tempat tinggal. Bila terlalu banyak gedung-gedung yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan tempat tinggal, maka permasalahan tempat tinggal akan semakin besar.
Solusi Atas Permasalahan Lahan Hidup Manusia
Hal yang utama dalam investasi properti adalah bagaimana manusia bisa tinggal. Ini yang harus selalu dipikirkan dalam investasi properti. Maka perlu fokus membangun perumahan. Selanjutnya adalah bagaimana investasi properti yang terbangun bisa hemat lahan namun terkesan mewah? Maka terbangunlah apartemen untuk kelas elit.Bila memang sudah penuh dengan tempat tinggal alias perumahan, maka permasalahan utama manusia sudah terpenuhi. Manusia hidup dengan tempat tinggalnya yang nyaman dan aman. Terpenting adalah penuh dengan perumahan bukan gedung-gedung yang tidak ada kaitannya dengan tempat tinggal. Hal yang wajar bila sudah penuh tempat tinggal dalam suatu wilayah namun sedikit gedung non hunian.
Fakta dari dunia investasi properti, harus dipahami betul agar tidak menimbulkan kerusakan atau kekurangan lahan hunian.
0 Response to "Investasi Properti dan Permasalahan Lahan Hidup Manusia"
Post a Comment