Investasi Adalah Rencana, Apa Rencana Anda?
Apakah anda bagian dari kegiatan dunia investasi? Bila memang bagian dari dunia tersebut, rencana apa yang sedang anda lakukan? Apakah sekedar investasi uang, berdoa dan berharap menjadi orang kaya? Atau mungkin anda berkeinginan mengamankan uang saja dari kegiatan investasi walau nilai uang yang anda miliki terus saja mengalami penurunan. Atau bagaimana?
Banyak orang yang melakukan investasi, namun tidak memiliki kejelasan rencana dari kegiatan berinvestasi yang dilakukannya. Bisa juga sekedar rencana kecil-kecilan, sekedar deposito dan berharap mendapat bunga. Atau rencana jangka pendek, seperti membeli emas, satu satu tahun kemudian harga naik, setelah itu segera menjualnya.
Investasi yang benar-benar investas pasti memenuhi rencana jangka panjang. Orang yang melakukan investasi jangka panjang, itulah investor sejati. Mereka bukan sekedar klaim investor yang sebenarnya penjual alias trader. Mereka membuat rencana-rencana investasi yang matang agar mencapai tujuan dari rencananya. Untuk itu, bila memeng harus memenuhi target jangka panjang, buatlah rencana-rencana besar yang realistis bukan spekulatif.
Banyak orang terjun dalam dunia investasi saham, atau bisa ke investasi properti, mereka hanya melakukan kegiatan sebatas transaksi. Mereka memanfaatkan kendaraan investasi (saham dan properti) yang sering digunakna para investor sebagai kegiatan jual-belinya. Bila harga saham atau properti sedang turun, mereka mencari penjual. Namun ketika harganya sedang naik, hanya menunggu beberapa tahun langsung menjualnya. Tidak ada beda dengan kegiatan jual-beli yang lainnya. Bila seperti itu disebut investasi dan yang melakukannya disebut investor, apa kata dunia?
Untuk itu, bila anda ingin disebut sudah melakukan investasi dengan baik dan berhak menyandang gelar investor, anda cukup melakukan 2 hal yang akan dijelaskan di bawah:
Investasi adalah target jangka panjang, bukan karena permainan pasar. Untuk itu, membuat rencana investasi harus memenuhi jangka panjang melakukan investasi.
Sebagai misal, rencana investasi anda adalah:
Tujuan melakukan rencana investasi di atas, karena memang anda menginginkan keamanan, kenyamanan dan kekayaan finanasial di hari tua. Juga, berharap agar ke-5 anak bisa mendapatkan hak waris ketika anda sudah meninggal dunia. Sehingga dalam membuat tujuan pun harus memiliki target waktunya.
Memiliki banyak rencana investasi adalah salah satu bentuk bagaimana anda bisa tetap menjaga yang sebagai investasi utamanya. Anda bisa saja menjual salah satu investasi sampingan, misal investasi emas batangan, demi menuruti kemauan pasar. Kebetulan harga emas sedang tinggi-tingginya . Sebagai gantinya, anda punya rencana lain daripada sekedar menjual aset investasi. Hasil keuntungan, Anda melakukan investasi berikutnya ke hal lain atau semua uang hasil penjualan digunakan untuk kebutuhan yang mendesak seperti biaya rumah sakit atau lainnya.
Banyak orang yang melakukan investasi, namun tidak memiliki kejelasan rencana dari kegiatan berinvestasi yang dilakukannya. Bisa juga sekedar rencana kecil-kecilan, sekedar deposito dan berharap mendapat bunga. Atau rencana jangka pendek, seperti membeli emas, satu satu tahun kemudian harga naik, setelah itu segera menjualnya.
Investasi yang benar-benar investas pasti memenuhi rencana jangka panjang. Orang yang melakukan investasi jangka panjang, itulah investor sejati. Mereka bukan sekedar klaim investor yang sebenarnya penjual alias trader. Mereka membuat rencana-rencana investasi yang matang agar mencapai tujuan dari rencananya. Untuk itu, bila memeng harus memenuhi target jangka panjang, buatlah rencana-rencana besar yang realistis bukan spekulatif.
Banyak orang terjun dalam dunia investasi saham, atau bisa ke investasi properti, mereka hanya melakukan kegiatan sebatas transaksi. Mereka memanfaatkan kendaraan investasi (saham dan properti) yang sering digunakna para investor sebagai kegiatan jual-belinya. Bila harga saham atau properti sedang turun, mereka mencari penjual. Namun ketika harganya sedang naik, hanya menunggu beberapa tahun langsung menjualnya. Tidak ada beda dengan kegiatan jual-beli yang lainnya. Bila seperti itu disebut investasi dan yang melakukannya disebut investor, apa kata dunia?
Untuk itu, bila anda ingin disebut sudah melakukan investasi dengan baik dan berhak menyandang gelar investor, anda cukup melakukan 2 hal yang akan dijelaskan di bawah:
Buatlah Rencana dan Tujuan Investasi
Ada banyak sekali rencana investasi yang ada di kepala anda, mungkin. Namun rencana investasi apa yang cocok untuk anda? Bila sudah memiliki rencananya, otomatis memang ada tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan yang tepat dari rencana investasi anda apa? Anda pun harus berani menentukannya.Investasi adalah target jangka panjang, bukan karena permainan pasar. Untuk itu, membuat rencana investasi harus memenuhi jangka panjang melakukan investasi.
Sebagai misal, rencana investasi anda adalah:
- Membangun sebuah 5 bisnis yang berjalan sendiri
- Membangun sebuah 10 invesatasi properti ruko hasil pasif income bisnis
- Investasi emas batangan 1000 gram sebagai pemanfaatakn hasil pasif income ruko dan bisnis
- Melakukan investasi reksadana dan deposito
- Menabung biasa untuk kebutuhan sehari-hari walau berharap bunganya
Tujuan melakukan rencana investasi di atas, karena memang anda menginginkan keamanan, kenyamanan dan kekayaan finanasial di hari tua. Juga, berharap agar ke-5 anak bisa mendapatkan hak waris ketika anda sudah meninggal dunia. Sehingga dalam membuat tujuan pun harus memiliki target waktunya.
Jangan Terpengaruh Keadaan Pasar
Orang penjual alias trader yang memanfaatkan jenis-jenis investasi adalah orang yang terpengaruh keadaan pasar. Memang melakukan investasi, namun karena sudah terlanjur tertarik dengan kegiatan jual-beli, ia akan mengikuti kemana pasar bergerak. Sehingga hanya belanja barang dan menjualnya. Bila memang anda berinvestasi yang sesungguhnya dan menjadi investor sejati, jangan terpengaruh dengan keadaan pasar.Memiliki banyak rencana investasi adalah salah satu bentuk bagaimana anda bisa tetap menjaga yang sebagai investasi utamanya. Anda bisa saja menjual salah satu investasi sampingan, misal investasi emas batangan, demi menuruti kemauan pasar. Kebetulan harga emas sedang tinggi-tingginya . Sebagai gantinya, anda punya rencana lain daripada sekedar menjual aset investasi. Hasil keuntungan, Anda melakukan investasi berikutnya ke hal lain atau semua uang hasil penjualan digunakan untuk kebutuhan yang mendesak seperti biaya rumah sakit atau lainnya.
0 Response to "Investasi Adalah Rencana, Apa Rencana Anda?"
Post a Comment