Resiko Investasi Yang Tidak Penuh Resiko

Segala sesuatu dari perjalanan hidup memang memiliki resiko termasuk resiko investasi. Tidak ada hidup yang tanpa resiko. Bila memang Anda berkeinginan hidup 100 tahun lagi, berarti ada berbagai resiko yang harus dihadapi yang salah satunya adalah resiko keadaan hari tua. Begitu juga dalam hal investasi, pasti ada saja resiko. Mustahil tidak ada 100% bebas resiko. Itu artinya, Anda tidak perlu memikirkan bagaimana seharusnya memilih investasi yang tidak ada resikonya namun lebih kepada bagaimana resiko yang ada dalam investasi tidak penuh resiko.

Resiko Investasi Yang Tidak Penuh Resiko

Seperti halnya perjalanan mobil, Anda menyetir dengan hati-hati agar tidak terjadi resiko kecelakaan. Bila memang terlalu khawatir terkena resiko kecelakaan maka Anda tidak perlu melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan mobil. Itu artinya, Anda tidak pernah pergi jauh. Betul? Begitu juga dalam perjalanan kendaraan investasi seperti dalam investasi emas, maka Anda akan melakukannya dengan penuh perencanaan yang matang demi meminimalisir resikonya. Bila memang takut berinvestasi di dalam emas, maka Anda tidak perlu melakukannya. Itu artinya, Anda tidak pernah merasakan perjalanannya.

Semua perjalanan hidup termasuk dalam menjalankan sebuah investasi memiliki resiko. Namun tidak semua yang memiliki resiko benar-benar penuh resiko. Orang yang memang bisa mengendarai mobil di jalan raya dengan baik jauh lebih kecil resikonya daripada orang yang baru belajar mengendarai mobil di jalan raya. Kecil besarnya sebuah resiko investasi, bergantung individiu yang melakukannya. Semakin pintar dalam menjalankan investasi properti, katakanlah begitu, maka semakin kecil resiko yang dilakukan untuk menjalankan investasi dalam properti.

Berikut ada beberapa hal yang membuat investasi tidak penuh resiko. Tentunya, agar Anda bisa menjalankan dunia investasi dengan skill, pengetahuan, perencanaan yang matang sebesar resiko di dalam menjalankan investasinya.

Harus Terlatih Sejak Dini Mengenai Dunia Investasi

Ketika Anda menginginkan sebuah bisnis dijadikan lahan investasinya alias investasi di bisnis, tentu terlebih dahulu harus belajar dan praktek kecil-kecilan bagaimana membangun sebuah bisnis bersistem alias “startups”. Berawal dari memahami sistem bisnis kelas kecil, Anda bisa merencanakan pembuatan sistem bisnis untuk kelas besar. Tentunya, dalam segi membangun tim, membuat manajemen bisnis, strategi target pencapaian, dan hal lainnya harus Anda pelajari sampai matang. Inilah suatu cara untuk meminimalisir resiko dalam menjalankan investasi bisnis.

Ketika Anda diwarisi sebuah perusahaan orang tuanya, apa yang akan Anda lakukan ketika belum matang dalam hal dunia bisnis? Tentunya, investasi bisnis yang dibangun orang tuanya dengan susah-payah, hancur seketika akibat diurus oleh Anda yang belum matang dalam hal dunia bisnis. Itu artinya, Anda menjaga investasi orang tuanya memang benar-benar penuh resiko.

Tidak Mengambil Investasi Yang Di Luar Kendali Investor

Ketika bermain investasi saham, ada dua cara yang akan dilakukannya. Bisa dilakukan dengan cara dari dalam dan ada yang dari luar.

Investasi saham dari dalam, bisa dilakukan melalui persyaratan sebagai investor ungulan sehingga si investor bisa mengakses banyak informasi yang ada diperusahaan terutama dalam hal keuangan. Dengan mengetahui potensi keuangan dan mengaitkan pada manajemennya, bila ternyata bagus maka si investor akan sukarela berinvestasi saham dari dalam perusahaan. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan kendali investasi yang memang kuat. Resiko yang dihasilkan akan kecil dibandingkan keuntungan yang akan diperolehnya.

Berbeda bila melakukan investasi saham dari luar, yaitu lewat jalur investasi reksadana atau langsung bermain di pasar saham (Bursa Efek Indonesia), maka sebagai seorang investor tidak memiliki kontrol atas investasi yang dilakukannya. Seorang investor hanya menjadi pengamat dalam hal mengamati pergerakan harga saham. Memang ada kontrol diri untuk mengetahui kapan harus jual dan kapan harus beli, namun kekuatan kontrol dirinya memang kecil dibandingkan kontrol diri yang dilakukan investor dari dalam perusahaan.


0 Response to "Resiko Investasi Yang Tidak Penuh Resiko"

Post a Comment