Belajar Bisnis Properti Sebagai Developer
Belajar bisnis properti memang berusaha untuk mengerti dasar-dasar bisnis yang mendukung dalam jual-beli properti. Bukan hanya belajar bagaimana berinvestasi dengan benar namun juga belajar bagaimana membangun startup bisnis. Hal ini menjadi sebuah catatan bila memang belajar hal tersebut karena ingin menjadi developer yang profesional. Apakah dalam membangun sebuah apartemen hanya sekedar membutuhkan lahan dan arsitek handal? Tentu tidak. Tapi lebih dari itu.
Sebagai developer, memang seorang yang menjadi pengembang sebuah properti. Karena mengembangkan sebuah properti, membutuhkan tim-tim ahli untuk pembangunan. Bila memang developer menjadi bagian dari tim ahli, misal sebagai tim arsitektur, tentu bisa. Tetap, sebagai developer memang yang bertugas untuk mengawali pembangunan properti. Ketika ada sebuah lahan-lahan yang bagus untuk dikembangkan menjadi properti kios untuk usaha ukm, maka ini menjadi tugas developer untuk membangun dan menjualnya. Bisa saja yang sebagai investor atau marketer juga bisa termasuk developer.
Ketika sudah mengetahui bagaimana tugas developer, tentu cara terbaik belajar adalah sesuai fungsi developer. Fungsi developer memang luas, bukan saja sebagai pengembang properti. Bisa saja di samping sebagai pengembang properti, developer juga sebagai investor atau marketer, bisa keduanya. Untuk itu, mempelajari beberapa hal agar menjadi developer handal tentu sangat penting.
Namun, bila memang dari awal bukan sebagai lulusan arsitektur bangunan, bukan berarti harus belajar arsitek. Karena untuk masalah teknis pembangunan properti, bukan harus ditangani developer. Untuk mempelajari bagaimana arsitektur bangunan yang bagus, tetap harus dilakukan developer. Walau bagaimanapun, developer ikut andil dalam menentukan pilihan dalam bentuk bangunannya.
Untuk bisa bisnis properti dengan cara menjadi developer handal dan profesional agar mudah membangun banyak properti dari berbagai jenis, tentu harus belajar banyak. Anda bisa mencoba alternatif belajar yang akan dijelaskan.
Kalau memang anda hanya mau menjadi developer biasa, tidak perlu belajar mengenai sistem bisnis sampai mendalam. Misal hanya membangun kios sederhana dan tidak tersebar dimana-mana. Karena memang bukan sesungguhnya developer. Hanya sekedar developer biasa, yang memang kenyataannya hanya membangun properti untuk kebutuhan pribadi.
Namun tugas developer bukankah sebagai pengembang properti? Tugasnya membantu investasi para investor dalam hal properti. Sesuai tugasnya, tentu akan membangun berbagai properti di berbagai daerah. Kalau sekedar membangun 1 properti, misal apartemen, bagaimana akan disebut developer?
Jadi mempelajari sistem bisnis memang penting. Pertama, karena membutuhkan banyak tim bisnis yang bertugas untuk membangun bisnis properti, mulai dari arsitek, pekerja bangunan, dan lainnya. Kedua, bila anda paham sistem bisnis dalam pengelolaan investasi properti, tentu akan lebih dipercaya para investor. Sebagai developer, bukan orang yang murni pemodal, namun ada beberapa orang yang ikut andil dalam permodalan bisnis properti.
Resiko pembangunan bisnis properti adalah akan memunculkan permasalahan lahan hidup manusia. Semakin banyak pembangunan yang tidak mendukung kebutuhan inti manusia, dalam hal ini rumah sebagai tempat perlindungan, maka akan semakin banyak manusia yang kesulitan mencari lahan yang murah hanya sekedar untuk tidur. Ini yang harus diperhatikan para developer ketika mau melakukan pembangunan properti.
Namun, resiko yang akan timbul, bisa cukup teratasi bila memang dalam pembangunan bisnis properti lebih kepada pembangunan rumah atau tempat hunian yang layak di tempati kelas menengah – ke bawah. Dengan berfokus pada pembangunan properti hunian, maka cukup untuk mengurangi konflik dengan pihak warga sekitar atau pihak lainnya.
Walau berfokus pada bisnis properti tempat hunian, penting untuk belajar dan menguasai bagaimana bernegosiasi dalam hal pencarian lahan. Hal ini bukan hanya sekedar untuk menghindari konflik, namun juga sebagai kebutuhan transaksi pembelian lahan. Karena pada kenyataannya, setiap daerah memiliki standar harga lahan alias tanah yang dijualnya. Tanah di Jakarta tentu akan berbeda harganya dengan tanah yang ada di daerah kabupaten. Namun dari perbedaan itu, jalan tengahnya anda bisa menggunakan cara bernegosiasi. Bisa saja tanah yang di Jakarta jauh lebih murah, karena anda memakai sistem bagi hasil dengan pemilik tanah hasil negosiasi.
Sebagai developer, memang seorang yang menjadi pengembang sebuah properti. Karena mengembangkan sebuah properti, membutuhkan tim-tim ahli untuk pembangunan. Bila memang developer menjadi bagian dari tim ahli, misal sebagai tim arsitektur, tentu bisa. Tetap, sebagai developer memang yang bertugas untuk mengawali pembangunan properti. Ketika ada sebuah lahan-lahan yang bagus untuk dikembangkan menjadi properti kios untuk usaha ukm, maka ini menjadi tugas developer untuk membangun dan menjualnya. Bisa saja yang sebagai investor atau marketer juga bisa termasuk developer.
Ketika sudah mengetahui bagaimana tugas developer, tentu cara terbaik belajar adalah sesuai fungsi developer. Fungsi developer memang luas, bukan saja sebagai pengembang properti. Bisa saja di samping sebagai pengembang properti, developer juga sebagai investor atau marketer, bisa keduanya. Untuk itu, mempelajari beberapa hal agar menjadi developer handal tentu sangat penting.
Namun, bila memang dari awal bukan sebagai lulusan arsitektur bangunan, bukan berarti harus belajar arsitek. Karena untuk masalah teknis pembangunan properti, bukan harus ditangani developer. Untuk mempelajari bagaimana arsitektur bangunan yang bagus, tetap harus dilakukan developer. Walau bagaimanapun, developer ikut andil dalam menentukan pilihan dalam bentuk bangunannya.
Untuk bisa bisnis properti dengan cara menjadi developer handal dan profesional agar mudah membangun banyak properti dari berbagai jenis, tentu harus belajar banyak. Anda bisa mencoba alternatif belajar yang akan dijelaskan.
Belajar Dunia Bisnis Secara Umum Untuk Kepentingan Bisnis Properti
Bila sudah nempel kata “bisnis”, apapun produknya tentu harus memenuhi prinsip bisnis yaitu jual-beli. Bila ada penjualan, tentu berharap ada pembelian. Bila memang produk yang anda jual tidak laku, tentu bangkrut. Begitu juga dengan developer yang mencoba membangun bisnis properti, tentu berharap bahwa penjualanya laku. Untuk itu, mempelajari dunai bisnis memang penting. Memang harus praktek langsung dalam pembangunan investasi bisnis agar tahu perjalanan sistem bisnisnya.Kalau memang anda hanya mau menjadi developer biasa, tidak perlu belajar mengenai sistem bisnis sampai mendalam. Misal hanya membangun kios sederhana dan tidak tersebar dimana-mana. Karena memang bukan sesungguhnya developer. Hanya sekedar developer biasa, yang memang kenyataannya hanya membangun properti untuk kebutuhan pribadi.
Namun tugas developer bukankah sebagai pengembang properti? Tugasnya membantu investasi para investor dalam hal properti. Sesuai tugasnya, tentu akan membangun berbagai properti di berbagai daerah. Kalau sekedar membangun 1 properti, misal apartemen, bagaimana akan disebut developer?
Jadi mempelajari sistem bisnis memang penting. Pertama, karena membutuhkan banyak tim bisnis yang bertugas untuk membangun bisnis properti, mulai dari arsitek, pekerja bangunan, dan lainnya. Kedua, bila anda paham sistem bisnis dalam pengelolaan investasi properti, tentu akan lebih dipercaya para investor. Sebagai developer, bukan orang yang murni pemodal, namun ada beberapa orang yang ikut andil dalam permodalan bisnis properti.
Belajar Bernegosiasi Mengenai Lahan Untuk Pembangunan Bisnis Properti
Walau sering dikatakan sulit, namun faktanya tugas developer adalah mencari lahan yang bisa untuk dijadikan bisnis properti. Bila memang tidak bisa menemukan lahan yang tepat, tentu tidak terjadi yang namanya pembangunan properti. Memang sering terjadi konflik bila sudah masuk pencarian lahan. Terkadang, bahkan sering, bahwa lahan berkualitas yang akan dijadikan pembangunan apartemen atau lainnya terletak di samping daerah pemukiman. Bila memang warga di sekitar wilayah itu menolak menjual tanahnya atau pembangunannya, tentu akan menjadi masalah tersendiri yanng harus diselesaikan.Resiko pembangunan bisnis properti adalah akan memunculkan permasalahan lahan hidup manusia. Semakin banyak pembangunan yang tidak mendukung kebutuhan inti manusia, dalam hal ini rumah sebagai tempat perlindungan, maka akan semakin banyak manusia yang kesulitan mencari lahan yang murah hanya sekedar untuk tidur. Ini yang harus diperhatikan para developer ketika mau melakukan pembangunan properti.
Namun, resiko yang akan timbul, bisa cukup teratasi bila memang dalam pembangunan bisnis properti lebih kepada pembangunan rumah atau tempat hunian yang layak di tempati kelas menengah – ke bawah. Dengan berfokus pada pembangunan properti hunian, maka cukup untuk mengurangi konflik dengan pihak warga sekitar atau pihak lainnya.
Walau berfokus pada bisnis properti tempat hunian, penting untuk belajar dan menguasai bagaimana bernegosiasi dalam hal pencarian lahan. Hal ini bukan hanya sekedar untuk menghindari konflik, namun juga sebagai kebutuhan transaksi pembelian lahan. Karena pada kenyataannya, setiap daerah memiliki standar harga lahan alias tanah yang dijualnya. Tanah di Jakarta tentu akan berbeda harganya dengan tanah yang ada di daerah kabupaten. Namun dari perbedaan itu, jalan tengahnya anda bisa menggunakan cara bernegosiasi. Bisa saja tanah yang di Jakarta jauh lebih murah, karena anda memakai sistem bagi hasil dengan pemilik tanah hasil negosiasi.
0 Response to "Belajar Bisnis Properti Sebagai Developer"
Post a Comment